Tasikmalaya, 5 September 2009
Setelah menghadirkan layanan telepon gratis seiring normalnya jaringan Telkomsel paska bencana gempa bumi yang melanda Tasikmalaya dan sekitarnya, Telkomsel hari ini melanjutkan kepedulian sosialnya dengan menyerahkan bantuan bagi para korban senilai total Rp 200 juta.
Bantuan Telkomsel tersebut berupa dapur umum senilai Rp 100 juta yang diserahkan melalui Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), layanan kesehatan sebesar Rp 50 juta melalui Rumah Zakat Indonesia, dan bantuan untuk kebutuhan darurat seperti: selimut, lampu petromaks, sandal, dan lain-lain sebesar Rp 50 juta yang disalurkan melalui Gada Musa.
Di samping menghadirkan layanan telepon gratis, Telkomsel membuka 2 posko bantuan di Desa Cigorowong dan Desa Lengkong Jaya yang menyediakan fasilitas dapur umum, layanan kesehatan gratis, serta posko sandang. Di setiap posko bantuan tersebut Telkomsel memberikan nasi bungkus, makanan, minuman, serta pengobatan gratis yang cukup untuk melayani sekitar 2.000 korban setiap harinya.
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Kami berharap pembukaan posko bantuan dan layanan telepon gratis di beberapa titik bencana dapat membantu masyarakat serta pihak-pihak yang tengah melakukan penanganan paska gempa untuk menyampaikan kabar kepada keluarga maupun koordinasi di lapangan seputar situasi terkini.”
Peduli Gempa: Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno (kiri) saat menyerahkan bantuan kepedulian berupa lampu petromaks dan selimut kepada para korban bencana gempa bumi Tasikmalaya di Desa Cigorowong (5/9). Setelah menghadirkan layanan telepon gratis seiring normalnya jaringan Telkomsel paska bencana gempa bumi yang melanda Tasikmalaya dan sekitarnya, Telkomsel melanjutkan kepedulian sosialnya dengan menyerahkan bantuan bagi para korban senilai total Rp 200 juta berupa dapur umum, layanan kesehatan dan pengobatan gratis, serta posko sandang dan pangan.
“Sejak kejadian bencana pada hari pertama, kami telah melakukan berbagai tindakan percepatan pemulihan untuk meminimalisasi dampak bencana. Di samping itu, kami juga melakukan optimalisasi sistem sesuai dengan jenis gangguan dan tahapan penanganan sesuai dengan prosedur penanggulangan jaringan selama bencana,” ungkap Sarwoto.
Hasil pemantauan mengindikasikan jaringan Telkomsel tetap berfungsi normal, baik untuk berkomunikasi di dalam maupun ke luar jaringan Telkomsel. Secara keseluruhan 2.101 BTS yang beroperasi di Jawa Barat relatif tidak mengalami gangguan berarti bagi kenyamanan komunikasi pelanggan.
Bencana alam gempa bumi berkekuatan 7.3 SR yang melanda Tasikmalaya dan sebagian wilayah Jawa Barat pada tanggal 2 September 2009 lalu telah mengakibatkan terjadinya lonjakan trafik komunikasi sesaat yang sangat tinggi. Bahkan pelanggan sempat mengalami kesulitan melakukan panggilan akibat overload traffic sesaat paska kejadian gempa.
Tercatat kenaikan trafik SMS sebesar 191 persen di sekitar pukul 15.00 dibanding hari nornal pada jam yang sama, dimana SMSC (Short Message Service Center) sukses men-deliver SMS dengan baik termasuk layanan SMS Early Warning Gempa BMG.
Hingga hari ke-4 paska bencana, optimalisasi layanan tercapai berkat upaya berkesinambungan yang dilakukan Telkomsel dalam mengamankan performasi BTS yang beroperasi normal dengan pengecekan rutin fisik infrastruktur, melengkapi BTS dengan genset dan baterai yang bagus, optimalisasi BTS, serta berkoordinasi dengan PLN terkait catuan listrik dan BMG (info cuaca).
"Jajaran manajemen dan seluruh karyawan Telkomsel menyampaikan rasa prihatin dan berempati atas apa yang dialami para korban musibah ini. Tim Telkomsel belajar dari pengalaman penanganan akibat bencana dan percepatan pemulihan pelayanan sebagaimana paska gempa di Nabire, tsunami Aceh, gempa Bantul, tsunami Pengandaran, banjir besar di Jakarta, serta longsor di Jateng dan Jatim. Dengan pengalaman itu, semua elemen di Telkomsel memiliki expertise untuk melakukan tindakan pemulihan serta aksi kepedulian,” papar Sarwoto.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak terkait yang di tengah-tengah musibah tetap dapat bekerjasama dan saling mendukung dalam mengupayakan layanan sebaik-baiknya kepada masyarakat agar keadaan cepat pulih kembali,” pungkas Sarwoto
